Minggu, 28 September 2014

PRODUKSI TAWAS DARI ALUMUNIUM

PRODUKSI TAWAS DARI ALUMUNIUM
Oleh: Muhammad Nizar, Cici Afela, Widia Apriliani, HusnuL Khotimah
PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
ABSTRAK
            TAWAS. Tawas merupakan kelompok garam rangkap berhidrat kristal putih tidak berbau dan bersifat isomorf . Rumus kimia dari tawas adalah Kal(SO4)2.12H2O (alumunium kalium sulfat) dan dikenal sebagai koagulan dalam proses pengolahan air maupun air limbah. Tawas jenis ini dapat digunakan dalam pembuatan kertas,penyamakan,kue,dll. Alumunium sangat efektif dalam mengendapkan partikel yang melayang baik dalam bentuk koloid maupun suspensi apabila direaksikan dengan NaOH atau KOH. Dalam penelitian pembuatan tawas ini, yang digunakan adalah pelarut KOH dan alumunium foil. Namun, alumunium dapat diambil dari  minuman kaleng atau alat-alat yang mengandung alumunium lainnya. Metode penelitian dilakukan dengan mereaksikan antara alumunium foil sebanyak 0,5 gram kedalam KOH dengan konsenterasi 1M sebanyak 50 ml. Dihasilkan endapan tawas basah yang kemudian dikeringkan selama satu hari dan tawas kering yang didapatkan dari hasil penelitian adalah sebanyak 2,2914 gram.

Kata Kunci : Tawas , Alumunium Foil, KOH



PENDAHULUAN
          Kekeruhan dalam air dapat dihilangkan dengan menambahkan beberapa jenis bahan kimia yang disebut dengan koagulan. Koagulan yang biasa kita temukan dalam kehidupan sehari hari biasanya berupa tawas . tawas merupakan garam rangkap sulfat antara logam trivalen (seperti alumunium,besi atau kromium) dan logam univalen (seperti kalium dan natrium). Tawas sendiri dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya yaitu tawas asam , tawas bakar, tawas kalium, tawas penyaring, tawas rubidium, tawas semu, tawas soda dll.
        Tawas asam adalah bahan kimia dalam pembuatan kertas yang biasa diberikan untuk mengendapkan darih (zat penolak air) pada pulp untuk memberikan sifat tahan air pada kertas ; dapat menurunkan ph larutan karena kandungan asam yang tertinggal sewaktu pembuatan tawas jenis ini .
            Tawas bakar , alumunium amonium sulfat atau alumunium kaliumsulfat yang dipanaskan sampai air kristalnya habis , berupa serbuk berwarna putih , tidak berbau, memiliki rasa yang agak manis , dapat menyerap uap air , larut dalam air, dan disebut juga sebagai tawas kering .
            Tawas penyaring adalah tawas yang digunakan untuk menjernihkan air yang pada proses penjernihannya akan menghasilkan Al(OH)3 berbentuk gel yang akan menjaring partikel koloid kotoran untuk ikut mengendap atau tersaring
        Dan tawas yang akan dibuat pada penelitian kali ini adalah jenis tawas kalium. Kal(SO4)2.12H2O (alumunium kalium sulfat) dan dikenal sebagai koagulan dalam proses pengolahan air maupun air limbah. Koagulan dengan ph yang sesuai akan menjadi koagulan yang baik dalam proses penjernihan. Prinsip penjernihan air adalah dengan menggunakan stabilitas partikel partikel bahan tercemar dalam bentuk koloid. Proses penjernihan air sendiri secara kimia dibagi atas menjadi dua tahapyaitu koagulasi dengan menggunakan koagulan , dan flokulasi. Flokulasi memiliki hubungan erat dengan koagulasi karena partikel yang telah mengalami proses koagulasi akan membentuk suatu flok.  Perbedaan antara keduanya adalah jika koagulasi adalah proses penggumpalan partikel sedangkan flokulasi adalah proses pembentukan dan penggabungan partikel. Namun keduanya memiliki rinsip yang sama , yaitu mengubah partikel yang halus , menjadi partikel yang lebih besar agar dapat disaring.
            Pengotor didalam air banyak mengadung ion positif , karenanya dibutuhkan senyawa yang memiliki ion negatif untuk mengikatnya, dan senyawa yang memiliki ion negatif yang kuat biasanya adalah kelompok basa kuat seperti NaOH dan KOH . 

TUJUAN PENELITIAN
        Memproduksi tawas dengan mereaksikan KOH dengan limbah alumunium . 

METODE PENELITIAN
  • Penelitian dilaksanakan pada tanggal 19 September 2014 sampai 24 september 2014, di Pusat Laboratorium Terpadu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
  • Alat yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah labu ukur 50 ml 1 buah, becker glass 100 ml, spatula,alat timbang,kertas saring, erlenmeyer 250 ml,gelas ukur 50 ml dan corong.
  • Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah aquadest,KOH padat, H2SO4  dan alumunium 0,5 gr.
PROSEDUR KERJA
1.     Larutan KOH 3M sebanyak 50 ml dibuat .
2.     Alumunium sebanyak 0,5 gr dipotong menjadi bagian yang lebih kecil
3.  Larutan KOH 3M sebanyak 50 ml dituang kedalam erlenmeyer 250 ml dan tambahkan alumunium 0,5 gram kedalamnya . (tahap ini dilakukan dilemari asam)
4.     Larutan diaduk sampai Al melarut sempurna.
5.     Larutan didinginkan sekitar 15-20 menit dan dikeluarkan dari lemari asam
6.  Larutan tersebut disaring dengan menggunakan kertas saring dan corong untuk didapatkan filtratnya
7.  Ditambahkan H2SO4 6M sebanyak 50 ml kedalam filtrat hasil penyaringan (jangan diaduk), lalu  dipanaskan diatas pemanas pada suhu 60-70 0C selama 10-15 menit .
8.     Larutan didinginkan sampai terbentuk kristal.
9.   Kristal disaring dengan menggunakan kertas saring , kemudian ditambahkan etanol kedalam filtrat .
10. Diamkan kristal selama 1 hari didalam esikator
11. Dan kristal yang sudah kering ditimbang 

Gambar 1. proses pembuatan tawas


HASIL PENGAMATAN
·         Berat kertas saring                 = 0,7901 gr
·         Berat kertas saring + sampel = 3,0815 gr
·         Berat sampel                          = 2,2914 gr

Ditambahkan dengan
Hasil
Berat tawas (gr)
Alumunium + KOH 3M
Terbentuk tawas
2,2914

Gambar 2. tawas yang sudah dikeringkan

Gambar 3. pengujian tawas terhadap larutan berwarna


PEMBAHASAN
Reaksi kimia antara alumunium 0,5 gram dengan larutan KOH 3M sebanyak 50 ml adalah sebagai berikut :
2K[Al(OH)4] + 3H2 à 2Al + 2KOH + 6H2O
Munculnya gelembung berwarna putih pada saat pencampuran antara alumunium dengan KOH merupakan tanda bahwa adanya gas H2 yang terbentuk . dan setelah gas hilang, larutan berubah warna menjadi kehitaman. Setelah dilakukan penyaringan, filtrat  yang diperoleh ditambahkan dengan H2SO4 6M sebanyak 50 ml tanpa diaduk , karena kristal dapat menghilang jika diaduk. reaksinya adalah sebagai berikut :
2Al(OH)3 + K2SO4 + 2H2O à 2K[Al(OH)4] + H2SO4
Penambahan H2SO4 dilakukan agar seluruh senyawa K[Al(OH)4] dapat bereaksi sempurna sehingga menghasilkan Al(SO4)3. Senyawa  Al(SO4)3 yang terbentuk bereaksi dengan K2SO4 membentuk kristal yang diperkiraan adalah Kal(SO4)2.12H2O berwarna putih . reaksinya adalah sebagai berikut :
K2SO4 + Al2(SO4)3 + 12H2O à 2KAl(SO4)2.12H2O
Setelah kristal tawas didapatkan, kristal tawas dicuci dengan 15-20 ml alkohol 70% yang bertujuan untuk menyerap kelebihan air dan mempercepat pengeringan . setelah itu , tawas dibiarkan selama satu hari didalam esikator dan didapatkan tawas sebanyak 2,2914 gr . 

KESIMPULAN
          Dari percobaan diatas , dapat disimpulkan bahwa dengan mereaksikan alumunium 0,5 gr dan larutan KOH 3M sebanyak 50 ml + H2SO4 6M 50 ml akan menghasilkan tawas sebanyak 2,2914 gr .


DAFTAR PUSTAKA
Doddy, Muhammad AB .2013. Menguasai IPA Sistem Kebut Semalam Edisi Dua. Depok : Pustaka Gema Media
Sugiyarto,KristianH. 2004. Kimia Anorganik. Yogyakarta : JICA
Pudjaatmaka, A.Hadyana dan Qodratillah, Meity Taqdir. 2002. Kamus Kimia. Jakarta : Balai Pustaka
                diakses pada   21 september 2014, pukul 21.18 WIB  


SEMOGA BERMANFAAT!!!!
THANK YOU :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar