PEMBUATAN ALAT PENAMPUNG SEDERHANA UNTUK
GAS HIDROGEN (H2)
Oleh: Muhammad Nizar, Cici Afela, Widia Apriliani, HusnuL Khotimah
PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
ABSTRAK
Hidrogen merupakan salah satu unsur gas yang paling banyak yang
terdapat di bumi. Hidrogen tidak memiliki emisi, sehingga memiliki potensi
untuk dijadikan bahan bakar alternatif. Namun , senyawa hidrogen jarang ditemukan
dalam keadaan bebas. Dan biasanya diproduksi dari industri untuk berbagai
senyawa hidrokarbon. Karenanya, dilakukan penelitian untuk membuat gas hidrogen
dengan mereaksikan aluminium foil dengan larutan NaOH 3M. Agar gas hidrogen
yang dihasilkan tidak terbuang sia-sia ke udara maka
harus dibuat alat penampung sederhana yang dapat menyimpan gas tersebut. Alat penampung gas hidrogen sederhana ini terbuat dari ban dalam bekas, pentil
ban dan selang. Hasilnya alat sederhana ini dapat menampung gas hydrogen yang
dihasilkan dari reactor. Hal ini dapat dibuktikan dari kondisi ban dalam yang
awalnya kempis ketika dialiri gas hydrogen yang dihasilkan dari reactor berubah
menjadi mengembang dan gas tersebut dapat bertahan lama di dalam alat penampung
sederhana tersebut.
Kata kunci :
Alat Penampung Gas Hidrogen, Gas Hidrogen.
PENDAHULUAN
Hidrogen adalah unsur yang paling berlimpah di Bumi dan berpotensi
menjadi bahan bakar yang bisa digunakan untuk menggantikan bahan bakar fosil. Namun,
hidrogen berbentuk gas ringan dan cepat menguap ke atmosfer.
Karena hidrogen sangat reaktif terhadap panas , maka harus ada
suatu alat yang dapat digunakan untuk menampung gas hidrogen dalam suhu yang
tepat. Gas hidrogen jika terhirup dapat menyebabkan tenggorokan kering, karena
itu alat yang diciptakan harus tahan dari kebocoran.
TUJUAN PENELITIAN
Membuat alat penampung sederhana untuk gas
hydrogen.
METODE PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 25 September 2014 sampai 30 september 2014. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Pusat Lab
Terpadu (PLT) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ban dalam bekas, pentil dan
selang pompa.
Prosedur Kerja
Disiapkan ban dalam bekas sebagai alat penampung gas hydrogen sederhana, pentil
dan selang pompa. Larutan NaOH 3M
dibuat sebanyak 100 ml. Larutan dimasukkan kedalam erlenmeyer 500 ml sebagai reactor dan aluminium foil sebanyak 1 gram dilarutkan kedalamnya. Mulut
erlenmeyer ditutup dan dihubungkan dengan selang pompa penyambung dari
erlenmeyer ke ban dalam bekas yang tidak berisi udara. Gas hidrogen yang
terbentuk dari reaksi NaOH 3M dan aluminium foil akan keluar melalui selang
pompa menuju ban dalam bekas yang kosong. Setelah terisi dengan gas hidrogen
ban akan mengembang.
HASIL PENGAMATAN
Gambar 1. Kodisi ban dalam saat kempis tanpa gas hidrogen
Gambar 2. Proses penampungan gas
hydrogen ke dalam ban dalam bekas
Gambar 3. Ban dalam bekas yang telah
berisi
gas hydrogen dan siap menjadi alat
penampung gas tersebut
Gambar 4. Uji hydrogen dengan alat fuell
cell
PEMBAHASAN
Proses pembuatan alat sederhana pada
penelitian ini menggunakan ban dalam bekas. Ban dalam bekas dipilih sebagai
alternative alat penampung gas hydrogen karena ban dalem bekas memiliki luas
atau bidang yang luas dan besar sehingga mampu menampung gas hydrogen dengan
jumlah yang lumayan banyak. Selain itu dengan adanya sebuah pentil yang dapat
mengatur keluar masuknya gas dari ban dalem tersebut membuat ban dalem bekas
mudah untuk diatur sehingga gas yang telah tertampung di dalam ban tidak dapat
keluar dengan semudahnya.
Untuk
menguji adanya gas hydrogen di dalam ban dalam bekas dapat diuji dengan
mengkonversi gas hydrogen tersebut menjadi energy listrik yaitu dengan alat
fuell cell sederhana. Indikatornya adalah setelah gas hydrogen yang ditampung
di dalam ban dalam tersebut dialirkan dengan selang pompa manuju alat fuell
cell sederhana maka lampu indicator dan kipas angin yang ada pada alat fuell
cell tersebut dapat bergerak atau menyala. Artinya gas yang dikonversi menjadi energy listrik tersebut memang benar
adalah hydrogen.
Namun, karena alat fuell cell yang ingin kami gunakan tidak dapat berfungsi
dengan baik. Maka kami
hanya dapat membuktikan adanya gas hydrogen di
dalam ban dalam tersebut dengan melihat kondisi ban dalam yang awalnya kempis
berubah mengembang ketika dialiri hydrogen dari reactor.
KESIMPULAN
Ban dalam bekas dapat digunakan sebagai
alat penampung gas hydrogen sederhana.
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyarto,KristianH. 2004. Kimia Anorganik. Yogyakarta :
JICA
Pudjaatmaka, A.Hadyana dan Qodratillah, Meity Taqdir. 2002. Kamus Kimia.
Jakarta : Balai Pustaka
(Diakses pada 30 september 2014,
pukul 21.30 WIB)
(Diakses
pada 29 september 2014,
pukul
22.24 WIB )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar