Sabtu, 27 September 2014

PRODUKSI GAS HIDROGEN (H2) DARI ALUMUNIUM

PRODUKSI GAS HIDROGEN (H2) DARI ALUMUNIUM

Oleh: Muhammad Nizar, Cici Afela, Widia Apriliani, HusnuL Khotimah

PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

ABSTRAK
GAS HIDROGEN. Hidrogen merupakan salah satu unsur gas paling banyak yang terdapat di bumi. Hidrogen juga tidak memiliki emisi, sehingga memiliki potensi untuk dijadikan bahan bakar alternatif. Namun , senyawa hidrogen jarang ditemukan dalam keadaan bebas , dan biasanya dihasilkan dari industri dari berbagai senyawa hidrokarbon. Untuk itu dilakukan penelitian untuk membuat gas hidrogen dengan mereaksikan antara alumunium foil dengan larutan NaOH. Dalam penelitian, dilakukan variasi antara banyaknya alumunium foil yang digunakan dengan konsenterasi NaOH. Variasi berat alumunium voil adalah 0,1 gr ; 0,2 gr ; 0,3 gr dan variasi konsenterasi NaOH adalah 1M,3M dan 6M. Hasil yang didapatkan adalah semakin kecil konsenterasi NaOH dan semakin banyak alumunium foil yang digunakan,  maka akan semakin banyak gas hidrogen yang dihasilkan.
Kata kunci : gas hidrogen,konsenterasi NaOH,alumunium foil.


PENDAHULUAN
    Alumunium adalah logam yang paling banyak ditemunkan dikerak bumi, dan unsur ketiga terbanyak setelah oksigen dan dan silikon . sulit menemukan alumunium murni dalam alam karena alumunium merupakan logam yangcukup reaktif . umumya , alumunium yang dijual dipasaran adalah alumunium 99.9% contohnya alumunium foil.
       Hidrogen adalah unsur yang paling berlimpah di Bumi dan berpotensi menjadi bahan bakar yang bisa digunakan untuk menggantikan bahan bakar fosil .snamun , hidrpgen berbentuk gas ringan dan cepat menguap ke atmosfer. Hidrogen juga dapat dihasilkan dari air melalui proses elektrolisis , namun proses ini secara komersial lebih mahal daripada produksi hidrogen gas alam . 
    Pada penelitian pembuatan gas hidrogen kali ini , metode yang digunakan adalah dengan mencampurkan alumunium foil kedalam larutan NaOH. Diduga , campuran keduanya akan menghasilkan gas hidrogen karena dengan dicampurkan dengan basa , alumunium foil akan menunjukkan sifat asamnya . hal ini mungkin karena alumunium dapat mengikat oksigen dengan membentuk ikatan kovalen . reaksinya adalah sebagai berikut :
2Al + 2NaOH + 6H2O à 2Al(OH)4 (aq) + 3H2

TUJUAN PENELITIAN
Mereaksikan NaOH dan alumunium foil untuk menghasilkan gas hidrogen (H2)

METODE PENELITIAN
  • Penelitian dilakukan pada tanggal 12 September 2014, di Pusat Laboratorium Terpadu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
  • Alat yang digunakan dalam penelitian pembuatan gas hidrogen ini adalah beaker glass 100 ml 2 buah, erlenmeyer 250 ml 3 buah, pengaduk (spatula), balon karet 10 buah, neraca listri dan labu ukur 100 ml  3 buah
  • Bahan yang digunakan adalah alumunium foil sebanyak 5 gram,naoh padat  dan aquadest.
Prosedur  Kerja
  1. Untuk voulume NaOH tetap , gr Al tetap , dan konsenterasi NaOH berbeda
    1. Larutan NaOH 1M,3M,dan 6M dibuat masing masing sebanyak 50 ml,caranya  dengan melarutkan NaOH padat kedalam aquadest.
    2. Setelah NaOH selesai dibuat , timbang alumunium foil sebanyak 1,5 gram (YANG TELAH DIPOTONG KECIL KECIL). (dibagi menjadi 3 bagian sebanyak 0,5 gram).
    3. Alumunium foil  sebanyak 0,5 gram dimasukkan kedalam 3 erlenmeyer 250 ml berbeda . (YANG TELAH DIPOTONG KECIL KECIL)
    4. Lalu , larutan NaOH 1M,3M, dan 6M dimasukkan kedalam masing masing erlenmeyer yang berisi alumunium foil.
    5. Mulut tabung erlenmeyer ditutup dengan menggunakan balon .
    6. Lalu erlenmeyer dikocok
    7. Dan perubahan yang terjadi pada balon diamati .

  1. Untuk volume NaOH tetap , konsenterasi NaOH sama, dan gram Al berbeda
    1. Larutan NaOH 3M dibuat sebanyak 90 ml, dengan mearutkan NaOH [adat dengan aquadest .
    2. Alumunium foil  ditimbang sebanyak 0,3 gram ; 0,2 gram ; 0,1 gram
    3. Masing masing alumunium dimasukkan kedalam tabung erlenmeyer 250 ml
    4. Larutan NaOH 3M dibagi m3njadi masing masing 30 ml dan dimasukkan kedalam erlenmeyer berisi alumunium foil .
    5. mulut tabung erlenmeyer ditutup dengan balon
    6. lalu erlenmeyer dikocok
    7. perubahan yang terjadi pada balon diamati

HASIL PENGAMATAN
  1. Untuk voulume NaOH tetap , gr Al tetap , dan konsenterasi NaOH berbeda
Volume NaOH (ml)
Gram alumunium
Konsenterasi NaOH (M)
Gr H2
50
0,5
6
0,78
50
0,5
3
0,72
50
0,5
1
0,71
                                                    NOTE : berat balon kosong 2,20 gram

  1. Untuk volume NaOH tetap , konsenterasi NaOH sama, dan gram Al berbeda
Volume NaOH (ml)
Gram alumunium
Konsenterasi NaOH (M)
Gr H2
30
0,3
3
0,97
30
0,2
3
1,02
30
0,1
3
1,29
                                                      NOTE : berat balon kosong 2,20 gram


 NOTE: untuk foto bagian atas dari kiri konsentrasi NaOH 6M,3M,1M , sedangkan untuk foto bagian bawah  dari kiri gr Al 0,3 gr, 0,2 gr, 0,1 gr


  • BESAR BALON
                 konsenterasi NaOH
                           6M < 3M < 1M
                        
                       banyaknya alumunium (gr Al)
                           0,3 gr > 0,2 gr > 0,1 gr
  • KECEPATAN REAKSI
                 konsenterasi NaOH
                         6M > 3M > 1M
                      banyaknya alumunium (gr Al)
                         0,3 gr > 0,2 gr > 0,1 gr

PEMBAHASAN
        Pada cara kerja menggunakan kertas alumunium yang telah dipotong kecil kecil adalah bertujuan untuk mempercepat reaksi antara Al dengan larutan NaOH. Dihasil pengamatan dapat dilihat bahwa semakin tinggi konsenterasi maka gas hidrogen yang dihasilkan akan semakin sedikit. Terlihat dengan ukuran besar balon yang dihasilkan . namun , semakin banyak alumunium foil yang digunakan akan semakin banyak gas hidrogen yang didapatkan . Sedangkan untuk berat balon, semakin banyak gas hidrogen yang dihasilkan atau semakin besar balon, maka berat balon akan semakin ringan.
            Sedangkan untuk kecepatan reaksi ,   semakin tinggi konsenterasi NaOH akan semakin cepat pula gas hidrogen terbentuk .hal ini dikarenakan NaOH dengan konsenterasi yang lebih tinggi akan mempercepat laju reaksi sehingga alumunium akan larut dengan lebih cepat .

KESIMPULAN
         
 Berdasarkan penelitian diatas , dapat disimpulkan bahwa :
  • Gas hidrogen (H2) dapat dibuat dengan mereaksikan antara larutan NaOH dengan alumunium (Al) .
  • Konsenterasi NaOH dan gr Al yang paling optimum menghasilkan gas hidrogen adalah pada 1M dan 0,3 gram


DAFTAR PUSTAKA

Sugiyarto,KristianH. 2004. Kimia Anorganik. Yogyakarta : JICA
Doddy, Muhammad AB .2013. Menguasai IPA Sistem Kebut Semalam Edisi Dua. Depok : Pustaka Gema Media
Pudjaatmaka, A.Hadyana dan Qodratillah, Meity Taqdir. 2002. Kamus Kimia. Jakarta : Balai Pustaka
http://www.jurnal.lipi.go.id/situs/jkti/
                diakses pada 15 september 2014 , pukul 20.08 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar