PRODUKSI TAWAS DARI ALUMUNIUM
Oleh: Muhammad Nizar, Cici Afela, Widia Apriliani, HusnuL Khotimah
PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
ABSTRAK
TAWAS. Tawas
merupakan kelompok garam rangkap berhidrat kristal putih tidak berbau dan
bersifat isomorf . Rumus kimia dari tawas adalah Kal(SO4)2.12H2O
(alumunium kalium sulfat) dan dikenal sebagai koagulan dalam proses pengolahan
air maupun air limbah. Tawas jenis ini dapat digunakan dalam pembuatan
kertas,penyamakan,kue,dll. Alumunium sangat efektif dalam mengendapkan partikel
yang melayang baik dalam bentuk koloid maupun suspensi apabila direaksikan
dengan NaOH atau KOH. Dalam penelitian pembuatan tawas ini, yang digunakan
adalah pelarut KOH dan alumunium foil. Namun, alumunium dapat diambil dari minuman kaleng atau alat-alat yang mengandung
alumunium lainnya. Metode penelitian dilakukan dengan mereaksikan antara
alumunium foil sebanyak 0,5 gram kedalam KOH dengan konsenterasi 1M sebanyak 50
ml. Dihasilkan endapan tawas basah yang kemudian dikeringkan selama satu hari
dan tawas kering yang didapatkan dari hasil penelitian adalah sebanyak 2,2914
gram.
Kata Kunci : Tawas , Alumunium Foil, KOH
PENDAHULUAN
Kekeruhan dalam air dapat dihilangkan dengan menambahkan beberapa
jenis bahan kimia yang disebut dengan koagulan. Koagulan yang biasa kita
temukan dalam kehidupan sehari hari biasanya berupa tawas . tawas merupakan
garam rangkap sulfat antara logam trivalen (seperti alumunium,besi atau
kromium) dan logam univalen (seperti kalium dan natrium). Tawas sendiri dibagi
menjadi beberapa jenis, diantaranya yaitu tawas asam , tawas bakar, tawas
kalium, tawas penyaring, tawas rubidium, tawas semu, tawas soda dll.
Tawas asam adalah
bahan kimia dalam pembuatan kertas yang biasa diberikan untuk mengendapkan
darih (zat penolak air) pada pulp untuk memberikan sifat tahan air pada kertas ;
dapat menurunkan ph larutan karena kandungan asam yang tertinggal sewaktu
pembuatan tawas jenis ini .
Tawas bakar ,
alumunium amonium sulfat atau alumunium kaliumsulfat yang dipanaskan sampai air
kristalnya habis , berupa serbuk berwarna putih , tidak berbau, memiliki rasa
yang agak manis , dapat menyerap uap air , larut dalam air, dan disebut juga
sebagai tawas kering .
Tawas penyaring
adalah tawas yang digunakan untuk menjernihkan air yang pada proses
penjernihannya akan menghasilkan Al(OH)3 berbentuk gel yang akan
menjaring partikel koloid kotoran untuk ikut mengendap atau tersaring
Dan tawas yang
akan dibuat pada penelitian kali ini adalah jenis tawas kalium. Kal(SO4)2.12H2O
(alumunium kalium sulfat) dan dikenal sebagai koagulan dalam proses pengolahan
air maupun air limbah. Koagulan dengan ph yang sesuai akan menjadi koagulan yang
baik dalam proses penjernihan. Prinsip penjernihan air adalah dengan
menggunakan stabilitas partikel partikel bahan tercemar dalam bentuk koloid.
Proses penjernihan air sendiri secara kimia dibagi atas menjadi dua tahapyaitu
koagulasi dengan menggunakan koagulan , dan flokulasi. Flokulasi memiliki
hubungan erat dengan koagulasi karena partikel yang telah mengalami proses
koagulasi akan membentuk suatu flok.
Perbedaan antara keduanya adalah jika koagulasi adalah proses penggumpalan
partikel sedangkan flokulasi adalah proses pembentukan dan penggabungan
partikel. Namun keduanya memiliki rinsip yang sama , yaitu mengubah
partikel yang halus , menjadi partikel yang lebih besar agar dapat disaring.
Pengotor didalam
air banyak mengadung ion positif , karenanya dibutuhkan senyawa yang memiliki
ion negatif untuk mengikatnya, dan senyawa yang memiliki ion negatif yang kuat
biasanya adalah kelompok basa kuat seperti NaOH dan KOH .
TUJUAN PENELITIAN
Memproduksi tawas dengan mereaksikan KOH dengan limbah alumunium .
METODE PENELITIAN
- Penelitian dilaksanakan pada tanggal 19 September 2014 sampai 24 september 2014, di Pusat Laboratorium Terpadu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
- Alat yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah labu ukur 50 ml 1 buah, becker glass 100 ml, spatula,alat timbang,kertas saring, erlenmeyer 250 ml,gelas ukur 50 ml dan corong.
- Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah aquadest,KOH padat, H2SO4 dan alumunium 0,5 gr.
PROSEDUR KERJA
1. Larutan KOH 3M
sebanyak 50 ml dibuat .
2. Alumunium
sebanyak 0,5 gr dipotong menjadi bagian yang lebih kecil
3. Larutan KOH 3M
sebanyak 50 ml dituang kedalam erlenmeyer 250 ml dan tambahkan alumunium 0,5
gram kedalamnya . (tahap ini dilakukan dilemari asam)
4. Larutan diaduk
sampai Al melarut sempurna.
5. Larutan
didinginkan sekitar 15-20 menit dan dikeluarkan dari lemari asam
6. Larutan
tersebut disaring dengan menggunakan kertas saring dan corong untuk didapatkan
filtratnya
7. Ditambahkan H2SO4
6M sebanyak 50 ml kedalam filtrat hasil penyaringan (jangan diaduk),
lalu dipanaskan diatas pemanas pada suhu
60-70 0C selama 10-15 menit .
8. Larutan
didinginkan sampai terbentuk kristal.
9. Kristal
disaring dengan menggunakan kertas saring , kemudian ditambahkan etanol kedalam
filtrat .
10. Diamkan kristal selama 1
hari didalam esikator
11. Dan kristal yang sudah kering ditimbang
HASIL PENGAMATAN
·
Berat kertas saring = 0,7901 gr
·
Berat kertas saring + sampel = 3,0815 gr
·
Berat sampel = 2,2914 gr
Ditambahkan dengan
|
Hasil
|
Berat tawas (gr)
|
Alumunium + KOH 3M
|
Terbentuk tawas
|
2,2914
|
PEMBAHASAN
Reaksi kimia antara alumunium 0,5 gram dengan larutan KOH 3M
sebanyak 50 ml adalah sebagai berikut :
2K[Al(OH)4] + 3H2 à 2Al + 2KOH + 6H2O
Munculnya gelembung berwarna putih pada saat pencampuran antara
alumunium dengan KOH merupakan tanda bahwa adanya gas H2 yang
terbentuk . dan setelah gas hilang, larutan berubah warna menjadi kehitaman.
Setelah dilakukan penyaringan, filtrat
yang diperoleh ditambahkan dengan H2SO4 6M sebanyak
50 ml tanpa diaduk , karena kristal dapat menghilang jika diaduk. reaksinya
adalah sebagai berikut :
2Al(OH)3 + K2SO4 + 2H2O
à 2K[Al(OH)4] + H2SO4
Penambahan H2SO4 dilakukan agar seluruh senyawa K[Al(OH)4]
dapat bereaksi sempurna sehingga menghasilkan Al(SO4)3.
Senyawa Al(SO4)3
yang terbentuk bereaksi dengan K2SO4 membentuk kristal
yang diperkiraan adalah Kal(SO4)2.12H2O
berwarna putih . reaksinya adalah sebagai berikut :
K2SO4 + Al2(SO4)3
+ 12H2O à 2KAl(SO4)2.12H2O
Setelah kristal tawas didapatkan, kristal tawas dicuci dengan 15-20
ml alkohol 70% yang bertujuan untuk menyerap kelebihan air dan mempercepat
pengeringan . setelah itu , tawas dibiarkan selama satu hari didalam esikator
dan didapatkan tawas sebanyak 2,2914 gr .
KESIMPULAN
Dari percobaan diatas , dapat disimpulkan bahwa dengan mereaksikan
alumunium 0,5 gr dan larutan KOH 3M sebanyak 50 ml
+ H2SO4 6M 50 ml akan menghasilkan tawas sebanyak 2,2914 gr .
DAFTAR PUSTAKA
Doddy, Muhammad AB .2013. Menguasai IPA Sistem Kebut Semalam Edisi Dua.
Depok : Pustaka Gema Media
Sugiyarto,KristianH.
2004. Kimia Anorganik. Yogyakarta : JICA
Pudjaatmaka, A.Hadyana dan Qodratillah, Meity Taqdir. 2002. Kamus Kimia.
Jakarta : Balai Pustaka
diakses
pada 21 september 2014, pukul 21.18 WIB
SEMOGA BERMANFAAT!!!!
THANK YOU :)