Rabu, 01 Oktober 2014

PEMBUATAN ALAT PENAMPUNG SEDERHANA UNTUK GAS HIDROGEN (H2)



PEMBUATAN ALAT PENAMPUNG SEDERHANA UNTUK GAS HIDROGEN (H2)

 
Oleh: Muhammad Nizar, Cici Afela, Widia Apriliani, HusnuL Khotimah
 
PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
 
ABSTRAK
Hidrogen merupakan salah satu unsur gas yang paling banyak yang terdapat di bumi. Hidrogen tidak memiliki emisi, sehingga memiliki potensi untuk dijadikan bahan bakar alternatif. Namun , senyawa hidrogen jarang ditemukan dalam keadaan bebas. Dan biasanya diproduksi dari industri untuk berbagai senyawa hidrokarbon. Karenanya, dilakukan penelitian untuk membuat gas hidrogen dengan mereaksikan aluminium foil dengan larutan NaOH 3M. Agar gas hidrogen yang dihasilkan tidak terbuang sia-sia ke udara maka harus dibuat alat penampung sederhana yang dapat menyimpan gas tersebut. Alat penampung gas hidrogen sederhana  ini terbuat dari ban dalam bekas, pentil ban dan selang. Hasilnya alat sederhana ini dapat menampung gas hydrogen yang dihasilkan dari reactor. Hal ini dapat dibuktikan dari kondisi ban dalam yang awalnya kempis ketika dialiri gas hydrogen yang dihasilkan dari reactor berubah menjadi mengembang dan gas tersebut dapat bertahan lama di dalam alat penampung sederhana tersebut.
Kata kunci : Alat Penampung Gas Hidrogen, Gas Hidrogen.



PENDAHULUAN
            Hidrogen adalah unsur yang paling berlimpah di Bumi dan berpotensi menjadi bahan bakar yang bisa digunakan untuk menggantikan bahan bakar fosil. Namun, hidrogen berbentuk gas ringan dan cepat menguap ke atmosfer.
         Karena hidrogen sangat reaktif terhadap panas , maka harus ada suatu alat yang dapat digunakan untuk menampung gas hidrogen dalam suhu yang tepat. Gas hidrogen jika terhirup dapat menyebabkan tenggorokan kering, karena itu alat yang diciptakan harus tahan dari kebocoran.

TUJUAN PENELITIAN
Membuat alat penampung sederhana untuk gas hydrogen.

METODE PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 25 September 2014 sampai 30 september 2014. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Pusat Lab Terpadu (PLT) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ban dalam bekas, pentil dan selang pompa. 

Prosedur Kerja
            Disiapkan ban dalam bekas sebagai alat penampung gas hydrogen sederhana, pentil dan selang pompa. Larutan NaOH 3M dibuat sebanyak 100 ml. Larutan dimasukkan kedalam erlenmeyer 500 ml sebagai reactor dan aluminium foil sebanyak 1 gram dilarutkan kedalamnya. Mulut erlenmeyer ditutup dan dihubungkan dengan selang pompa penyambung dari erlenmeyer ke ban dalam bekas yang tidak berisi udara. Gas hidrogen yang terbentuk dari reaksi NaOH 3M dan aluminium foil akan keluar melalui selang pompa menuju ban dalam bekas yang kosong. Setelah terisi dengan gas hidrogen ban akan mengembang. 

HASIL PENGAMATAN

           

    Gambar 1. Kodisi ban dalam saat  kempis tanpa gas hidrogen

 
Gambar 2. Proses penampungan gas
hydrogen ke dalam ban dalam bekas  

 
Gambar 3. Ban dalam bekas yang telah
berisi gas hydrogen dan siap menjadi alat
penampung gas tersebut

 

Gambar 4. Uji hydrogen dengan alat fuell cell


PEMBAHASAN
            Proses pembuatan alat sederhana pada penelitian ini menggunakan ban dalam bekas. Ban dalam bekas dipilih sebagai alternative alat penampung gas hydrogen karena ban dalem bekas memiliki luas atau bidang yang luas dan besar sehingga mampu menampung gas hydrogen dengan jumlah yang lumayan banyak. Selain itu dengan adanya sebuah pentil yang dapat mengatur keluar masuknya gas dari ban dalem tersebut membuat ban dalem bekas mudah untuk diatur sehingga gas yang telah tertampung di dalam ban tidak dapat keluar dengan semudahnya.
            Untuk menguji adanya gas hydrogen di dalam ban dalam bekas dapat diuji dengan mengkonversi gas hydrogen tersebut menjadi energy listrik yaitu dengan alat fuell cell sederhana. Indikatornya adalah setelah gas hydrogen yang ditampung di dalam ban dalam tersebut dialirkan dengan selang pompa manuju alat fuell cell sederhana maka lampu indicator dan kipas angin yang ada pada alat fuell cell tersebut dapat bergerak atau menyala. Artinya gas yang dikonversi  menjadi energy listrik tersebut memang benar adalah hydrogen.
            Namun, karena alat fuell cell  yang ingin kami gunakan tidak dapat berfungsi dengan baik. Maka  kami hanya dapat membuktikan adanya gas hydrogen di dalam ban dalam tersebut dengan melihat kondisi ban dalam yang awalnya kempis berubah mengembang ketika dialiri hydrogen dari reactor.

KESIMPULAN
            Ban dalam bekas dapat digunakan sebagai alat penampung gas hydrogen sederhana.
 
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyarto,KristianH. 2004. Kimia Anorganik. Yogyakarta : JICA

Pudjaatmaka, A.Hadyana dan Qodratillah, Meity Taqdir. 2002. Kamus Kimia. Jakarta : Balai Pustaka

            (Diakses pada 30 september 2014, 
pukul 21.30 WIB)

            (Diakses pada  29 september 2014,
pukul 22.24 WIB )